Sunday, December 9, 2018

Cara Choking Pada Dewasa, Anak , dan Bayi




Sistem pernafasan terdiri dari jalan nafas atas, jalan nafas bawah dan paru-paru.  Proses penrnafasan yaitu dimana oksigen dapat masuk ke aliran darah dan karbondioksida dapat dilepaskan.
a.       Jalan Nafas Atas
Jalan nafas atas merupakan suatu saluran terbuka yang memungkinkan udara atmosfer masuk melalui hidung, mulut, bronkus hingga alveoli.
Jalan nafas atas terdiri dari rongga mulut , laring, thakhea sampai percabangan bronkus. Udara yang masuk melalui rongga hidung akan mengalami proses penghangatan, pelembapan, dan penyaringan dari segala kotoran. Setelah rongga hidung, dapat dijumpai daerah faring, mulai dari bagian belakang palatum mole sampai ujung bagian atas dari esophagus.
Faring terbagi menjadi tiga yaitu:
1.      Nasofaring (bagian atas), di belakang hidung
2.      Orofaring (bagian tengah), dapat dilihat saat membuka mulut
3.      Hipofaring (bagian akhir), sebelum menjadi laring.
Di bawah faring terletak oesofagus dan laring yang merupakan pemulaan jalan bawah. Tepat di atas laring, terdapat struktur yang berbentuk daun yang disebut epiglottis. Epiglotis ini berfungsi sebagai pintu gerbang yang akan menghantarkan udara yang menuju trachea, sedangkan benda padat dan cair akan menghantarkan menuju oesofagus. Di bawah laring, jalan nafas akan menjadi trachea, yang terdiri dari cincin-cincin tulang rawan.

b.      Jalan Nafas Bagian Bawah
Jalan nafas bawah terdiri dari bronchus dan percabangan serta paru-paru. Pada saat inspirasi, udara masuk melalui jalan nafas atas menuju jalan nafas bawah sebelum mencapai paru-paru. Trakhea terbagi dua cabang, yaitu bronkus utama kanan dan bronkus utama kiri. Masing-masing bronkus utama terbagi lagi menjadi beberapa bronkus primer dan kemudian terbagi lagi menjadi bronkhiolus.
Definisi Obstruksi Jalan Nafas atau Choking.
Obstruksi jalan nafas merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan gangguan breathing dan circulation. Lagi pula perbandingan breathing tidak mungkin dilakukan bila airway belum paten.
Klasifikasi Obstruksi Jalan Nafas
a.       Obstruksi total :
Pada obstruksi total penderita bisa ditemukan dalam keadaan masih sadar atau dalam keadaan tidak sadara. Pada obstruksi total yang akut, biasanya disebabkan oleh tertelan benda asing yang kemudian menyangkut dan menyumbat pangkal larinks. Bila obstruksi total timbul perlahan (insidious) maka berawal dari obstruksi persial yang kemudian menjadi total. Foreign Body Airway Obstruction (FBAO) / Sumbatan karena benda asing pada jalan nafas.
b.      Obstruksi Parsial :
Obstruksi parsial dapat disebabkan karena berbagai hal. biasanya penderita masih dapat bernafas sehingga timbul beraneka ragam suara, tergantung penyebabnya :
-    Cairan (darah, sekret, aspirasi lambung dsb) timbul suara “gurgling”, suara bernafas bercampur suara cairan. Dalam keadaan ini harus dilakukan penghisapan (suction).
-    Pangkal lidah yang jatuh kebelakang, keadaan ini dapat timbul pada pasien yang tidak sadar (coma) atau pada penderita yang tulang rahang bilateralnya patah. Sehingga timbul suara mengorok (snoring) yang harus segera diatasi dengan perbaikan airway secara manual atau dengan alat.
-    Pengempitan laring atau trachea, dapat disebabkan edema karena berbagai hal (luka bakar, radang, dsb) ataupun desakan neoplasma. Timbul suara “crowing” atau stridor respiratoir. Keadaan ini hanya dapat diatasi dengan perbaikan airway pada bagian distal dari sumbatan, misalnya dengan trakheostomi.

Penyebab Obstruksi Jalan Nafas atau Choking.
Obstruksi atau sumbatan jalan nafas dapat disebabkan oleh :
1.     Obstruksi oleh lidah. Hal ini terjadi pada korban yang tidak sadar atau overdosis alcohol maupun obat. Terjadi ketika kepala korban fleksi ke depan.
2. Obstruksi oleh epiglottis. Usaha korban untuk memaksakan inspirasi, mungkin menyebabkan tekanan negative yang memaksa epliglotis dan lidah menutupi jalan nafas.
3.    Benda asing (Obstruksi mekanik). Misalnya: mainan, es, patahan gigi, makanan (tersedak), muntahan dapat menyebabkan jalan nafas tersumbat.
4.     Kerusakan jaringan. Kecelakaan dapat mengakibatkan luka tusuk pada leher, luka remuk pada wajah , menghirup udara panas (pada kebakaran), racun cedera hebat di leher atau di dada. Pembengkakan faring dan jaringan trachea, keadaan ini dapat mengganggu jalan nafas.
5.    Penyakit. Insfeksi respiratiri, reaksi alergi , penyakit kronik tertentu seperti asma dapat menyebabkan edema atau spasme bronchial yang dapat mengganggu jalan nafas.

Teknik Membebaskan Sumbatan karena Benda Asing.


Teknik Membebaskan Sumbatan pada Dewasa
Kematian yang diakibatkan oleh FBAO jarang terjadi tetapi penyebabnya dapat dicegah. Mengenali sumbatan jalan nafas yang disebabkan benda asing merupakan kunci keberhasilan, sangat pointing unuk membedakan keadaan gawat darurat seperti pingsan, serangan jantung , kejang atau keadaan lainnya yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan, sianosis, atau hilangnya kesadaran. Teknik Choking dewasa ada 2 yaitu Heimlich Manouever dan chest thrust (pada ibu hamil ).

Jika orang dewasa sudah menunjukkan tanda gejala FBAO segera tanyakan “Apakah Anda tersedak ?” jika penderita mengisyaratkan “ya” dengan mengagguk tanpa berbicara , ini menandakan penderita mempunyai sumbatan jalan nafas berat.
Hal yang harus dilakukan :
1.      Lakukan Hemlich maneuver pada penderita sampai benda asing keluar ataupun penderita jatuh tidak sadar. Dengan cara  berdiri di belakang korban , lokasi sodokan 2 jari diatas umbilikus (pusar) , buatlah kepalan di salah satu tangan ,posisi ibu jari pada kepalan dibungkus oleh empat jari yang lain , tempatkan ibu jarring yang dibungku tersebut di lokasi sodokan , tangan yang lain membungkus kepalan tersebut, kemudian condongkan korban ke depan dan berikan  sodokan kedalam dan keatas.Lakukan berulang secara cepat  sampai benda asing keluar atau korban tidak sadarkan diri
2.      Bila benda asing belum keluar dan penderita jatuh tidak sadar
3.      Aktifkan  EMS  call 118/119
4.      Berikan  30 chest compressions( seperti CPR dewasa)
5.      Buka  airway- jika benda asing kelihatan, lakukan  Finger Sweep dengan memasukan jari telunjuk
6.      Cek breathing ( LLF)
7.      Coba ditiup / beri ventilasi
8.      Jika terjadi tahanan / blok, lakukan reposisi dan coba tiup lagi.
9.      Ulangi langkah 4-7 sampai bisa diberikan napas bantuan sebanyak dua kali.  
10.  Check Nadi and breathing (LLF)
11.  Lanjutkan monitor  setiap 1-2 menit

Bila Korban adalah ibu hamil gunakan chest thrust :

1.      Lakukan chest thrust pada penderita sampai benda asing keluar ataupun penderita jatuh tidak sadar. Dengan cara  berdiri di belakang korban , lokasi sodokan, Masukan tangan melingkar di bawah ketiak koban sampai ke dada , buatlah kepalan di salah satu tangan ,posisi ibu jari pada kepalan dibungkus oleh empat jari yang lain , tempatkan ibu jari yang dibungku tersebut di lokasi sodokan , tangan yang lain membungkus kepalan tersebut, Berikan sodokan / thrust tegak lurus ke belakang  kemudian condongkan korban ke depan dan berikan  sodokan kedalam dan keatas.Lakukan berulang secara cepat  sampai benda asing keluar atau korban tidak sadarkan diri
2.      Bila benda asing belum keluar dan penderita jatuh tidak sadar
3.      Aktifkan  EMS  call 118/119
4.      Berikan  30 chest compressions( seperti CPR dewasa)
5.      Buka  airway- jika benda asing kelihatan, lakukan  Finger Sweep dengan memasukan jari telunjuk
6.      Cek breathing ( LLF)
7.      Coba ditiup / beri ventilasi
8.      Jika terjadi tahanan / blok, lakukan reposisi dan coba tiup lagi.
9.      Ulangi langkah 4-7 sampai bisa diberikan napas bantuan sebanyak dua kali.  
10.  Check Nadi and breathing (LLF)
11.  Lanjutkan monitor  setiap 1-2 menit


Teknik Membebaskan Sumbatan pada Anak

Hal yang harus dilakukan
1.      Penilaian tanda-tanda dari  stridor, infant wajahnya berubah menjadi kebiruan.
2.      Jika Anak cukup pendek berlututlah di lantai dengan satu lutut terangkat.
3.      Lakukan 5 pukulan balik degan anak bersandar di kaki penolong yang terangkat bergantian dengan 5 dorongan dada atau 5 dorongan perut
4.      Lakukan terus sampai benda yang menyumbat keluar, anak mulai bernafas atau batuk atau anak menjadi tidak sadar.
5.      Saat anak tidak sadar posisika anak pada tempat datar dan keras.
6.      Aktifkan EMS call 118
7.      Chest thrust – Lakukan 30 chest thrust( sesuai dengan ketentuan RJP)
8.      Lakukan airway dan keluarkan benda asing jika terlihat dgn jari kelingking.
9.      Cek breathing ( LLF)
10.  Coba ditiup / beri ventilasi
11.  Jika terjadi tahanan / blok, lakukan reposisi dan coba tiup lagi.
12.  Ulangi langkah 4-7 sampai bisa diberikan napas bantuan sebanyak dua kali.  
13.  Check Nadi and breathing (LLF)
14.  Lanjutkan monitor  setiap 1-2 menit

Teknik Membebaskan Sumbatan pada Bayi

Hal yang harus dilakukan
1.      Penilaian tanda-tanda dari  stridor, infant wajahnya berubah menjadi kebiruan.
2.      Lakukan teknik backblows and chest thrust sebanyak 5 kali backflows dan 5 kali chest thrust. (Lakukan teknik ini sampai benda asing keluar atau bayi tidak sadar)
3.      Saat bayi tidak sadar posisika bayi pada tempat datar dan keras, berikan bantalan pada leher karena kepala bayi lebih besar daripada bagian tubuh lainnya.
4.      Aktifkan EMS call 118
5.      Chest thrust – Lakukan 30 chest thrust( sesuai dengan ketentuan RJP)
6.      Lakukan airway dan keluarkan benda asing jika terlihat dgn jari kelingking.
7.      Cek breathing ( LLF)
8.      Coba ditiup / beri ventilasi
9.      Jika terjadi tahanan / blok, lakukan reposisi dan coba tiup lagi.
10.  Ulangi langkah 4-7 sampai bisa diberikan napas bantuan sebanyak dua kali.  
11.  Check Nadi and breathing (LLF)
12.  Lanjutkan monitor  setiap 1-2 menit 

DAFTAR PUSTAKA 


Palimbung , Ayu P.S, dkk.2017.Hubungan Posisi Menyusui dengan Kejadian Tersedak Pada Bayi di Puskesmas Bahu Kota Manado.Manado. Tersedia pada laman (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/14890/14454 ). Daikses pada tanggal 3 November 2018, 20.02 WITA

Suwardianto,H ,Erawati.2018.Pelatihan Penangganan Korban Tersedak Terhadap Pemahaman Tujuan, Prosedur, Kewaspadaan, dan Evaluasi Tindakan.Kediri: STIKES RS. Baptis Kediri. Tersedia pada laman(http://jurnalbaptis.hezekiahteam.com/jurnal/index.php/keperawatan/article/view/328) diakses pada tanggal 3 November 2018 ,19.34 WITA

Utami, D.S.2014. Teknik Mencegah Bayi Tersedak Pada Ibu Menyusui Di Puskesmas Pembantu Desa Demung Kecamatan Besuki-Situbondo.Situbondo.Tersedia pada laman (http://www.repository.poltekkesmajapahit.ac.id/index.php/PUB-KEB/article/view/230/199). Diakses pada tanggal 3 November 2018, 20.30
Tim Bantuan Medis Panacea. 2012. Basic Life Support. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Tim Pokja Modul Pelatihan Perawatan Intensif Dasar.2016. Modul Pelatihan Keperawatan Intensif Dasar. Bogor: Inmedia.
Tim Gawatdarurat. 2012.Buku Panduan BT &CLS.Jakarta: Yayasan Ambulans Gawat Darurat

No comments:

Post a Comment