Sunday, December 9, 2018

Cara Choking Pada Dewasa, Anak , dan Bayi




Sistem pernafasan terdiri dari jalan nafas atas, jalan nafas bawah dan paru-paru.  Proses penrnafasan yaitu dimana oksigen dapat masuk ke aliran darah dan karbondioksida dapat dilepaskan.
a.       Jalan Nafas Atas
Jalan nafas atas merupakan suatu saluran terbuka yang memungkinkan udara atmosfer masuk melalui hidung, mulut, bronkus hingga alveoli.
Jalan nafas atas terdiri dari rongga mulut , laring, thakhea sampai percabangan bronkus. Udara yang masuk melalui rongga hidung akan mengalami proses penghangatan, pelembapan, dan penyaringan dari segala kotoran. Setelah rongga hidung, dapat dijumpai daerah faring, mulai dari bagian belakang palatum mole sampai ujung bagian atas dari esophagus.
Faring terbagi menjadi tiga yaitu:
1.      Nasofaring (bagian atas), di belakang hidung
2.      Orofaring (bagian tengah), dapat dilihat saat membuka mulut
3.      Hipofaring (bagian akhir), sebelum menjadi laring.
Di bawah faring terletak oesofagus dan laring yang merupakan pemulaan jalan bawah. Tepat di atas laring, terdapat struktur yang berbentuk daun yang disebut epiglottis. Epiglotis ini berfungsi sebagai pintu gerbang yang akan menghantarkan udara yang menuju trachea, sedangkan benda padat dan cair akan menghantarkan menuju oesofagus. Di bawah laring, jalan nafas akan menjadi trachea, yang terdiri dari cincin-cincin tulang rawan.

b.      Jalan Nafas Bagian Bawah
Jalan nafas bawah terdiri dari bronchus dan percabangan serta paru-paru. Pada saat inspirasi, udara masuk melalui jalan nafas atas menuju jalan nafas bawah sebelum mencapai paru-paru. Trakhea terbagi dua cabang, yaitu bronkus utama kanan dan bronkus utama kiri. Masing-masing bronkus utama terbagi lagi menjadi beberapa bronkus primer dan kemudian terbagi lagi menjadi bronkhiolus.
Definisi Obstruksi Jalan Nafas atau Choking.
Obstruksi jalan nafas merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan gangguan breathing dan circulation. Lagi pula perbandingan breathing tidak mungkin dilakukan bila airway belum paten.
Klasifikasi Obstruksi Jalan Nafas
a.       Obstruksi total :
Pada obstruksi total penderita bisa ditemukan dalam keadaan masih sadar atau dalam keadaan tidak sadara. Pada obstruksi total yang akut, biasanya disebabkan oleh tertelan benda asing yang kemudian menyangkut dan menyumbat pangkal larinks. Bila obstruksi total timbul perlahan (insidious) maka berawal dari obstruksi persial yang kemudian menjadi total. Foreign Body Airway Obstruction (FBAO) / Sumbatan karena benda asing pada jalan nafas.
b.      Obstruksi Parsial :
Obstruksi parsial dapat disebabkan karena berbagai hal. biasanya penderita masih dapat bernafas sehingga timbul beraneka ragam suara, tergantung penyebabnya :
-    Cairan (darah, sekret, aspirasi lambung dsb) timbul suara “gurgling”, suara bernafas bercampur suara cairan. Dalam keadaan ini harus dilakukan penghisapan (suction).
-    Pangkal lidah yang jatuh kebelakang, keadaan ini dapat timbul pada pasien yang tidak sadar (coma) atau pada penderita yang tulang rahang bilateralnya patah. Sehingga timbul suara mengorok (snoring) yang harus segera diatasi dengan perbaikan airway secara manual atau dengan alat.
-    Pengempitan laring atau trachea, dapat disebabkan edema karena berbagai hal (luka bakar, radang, dsb) ataupun desakan neoplasma. Timbul suara “crowing” atau stridor respiratoir. Keadaan ini hanya dapat diatasi dengan perbaikan airway pada bagian distal dari sumbatan, misalnya dengan trakheostomi.

Penyebab Obstruksi Jalan Nafas atau Choking.
Obstruksi atau sumbatan jalan nafas dapat disebabkan oleh :
1.     Obstruksi oleh lidah. Hal ini terjadi pada korban yang tidak sadar atau overdosis alcohol maupun obat. Terjadi ketika kepala korban fleksi ke depan.
2. Obstruksi oleh epiglottis. Usaha korban untuk memaksakan inspirasi, mungkin menyebabkan tekanan negative yang memaksa epliglotis dan lidah menutupi jalan nafas.
3.    Benda asing (Obstruksi mekanik). Misalnya: mainan, es, patahan gigi, makanan (tersedak), muntahan dapat menyebabkan jalan nafas tersumbat.
4.     Kerusakan jaringan. Kecelakaan dapat mengakibatkan luka tusuk pada leher, luka remuk pada wajah , menghirup udara panas (pada kebakaran), racun cedera hebat di leher atau di dada. Pembengkakan faring dan jaringan trachea, keadaan ini dapat mengganggu jalan nafas.
5.    Penyakit. Insfeksi respiratiri, reaksi alergi , penyakit kronik tertentu seperti asma dapat menyebabkan edema atau spasme bronchial yang dapat mengganggu jalan nafas.

Teknik Membebaskan Sumbatan karena Benda Asing.


Teknik Membebaskan Sumbatan pada Dewasa
Kematian yang diakibatkan oleh FBAO jarang terjadi tetapi penyebabnya dapat dicegah. Mengenali sumbatan jalan nafas yang disebabkan benda asing merupakan kunci keberhasilan, sangat pointing unuk membedakan keadaan gawat darurat seperti pingsan, serangan jantung , kejang atau keadaan lainnya yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan, sianosis, atau hilangnya kesadaran. Teknik Choking dewasa ada 2 yaitu Heimlich Manouever dan chest thrust (pada ibu hamil ).

Jika orang dewasa sudah menunjukkan tanda gejala FBAO segera tanyakan “Apakah Anda tersedak ?” jika penderita mengisyaratkan “ya” dengan mengagguk tanpa berbicara , ini menandakan penderita mempunyai sumbatan jalan nafas berat.
Hal yang harus dilakukan :
1.      Lakukan Hemlich maneuver pada penderita sampai benda asing keluar ataupun penderita jatuh tidak sadar. Dengan cara  berdiri di belakang korban , lokasi sodokan 2 jari diatas umbilikus (pusar) , buatlah kepalan di salah satu tangan ,posisi ibu jari pada kepalan dibungkus oleh empat jari yang lain , tempatkan ibu jarring yang dibungku tersebut di lokasi sodokan , tangan yang lain membungkus kepalan tersebut, kemudian condongkan korban ke depan dan berikan  sodokan kedalam dan keatas.Lakukan berulang secara cepat  sampai benda asing keluar atau korban tidak sadarkan diri
2.      Bila benda asing belum keluar dan penderita jatuh tidak sadar
3.      Aktifkan  EMS  call 118/119
4.      Berikan  30 chest compressions( seperti CPR dewasa)
5.      Buka  airway- jika benda asing kelihatan, lakukan  Finger Sweep dengan memasukan jari telunjuk
6.      Cek breathing ( LLF)
7.      Coba ditiup / beri ventilasi
8.      Jika terjadi tahanan / blok, lakukan reposisi dan coba tiup lagi.
9.      Ulangi langkah 4-7 sampai bisa diberikan napas bantuan sebanyak dua kali.  
10.  Check Nadi and breathing (LLF)
11.  Lanjutkan monitor  setiap 1-2 menit

Bila Korban adalah ibu hamil gunakan chest thrust :

1.      Lakukan chest thrust pada penderita sampai benda asing keluar ataupun penderita jatuh tidak sadar. Dengan cara  berdiri di belakang korban , lokasi sodokan, Masukan tangan melingkar di bawah ketiak koban sampai ke dada , buatlah kepalan di salah satu tangan ,posisi ibu jari pada kepalan dibungkus oleh empat jari yang lain , tempatkan ibu jari yang dibungku tersebut di lokasi sodokan , tangan yang lain membungkus kepalan tersebut, Berikan sodokan / thrust tegak lurus ke belakang  kemudian condongkan korban ke depan dan berikan  sodokan kedalam dan keatas.Lakukan berulang secara cepat  sampai benda asing keluar atau korban tidak sadarkan diri
2.      Bila benda asing belum keluar dan penderita jatuh tidak sadar
3.      Aktifkan  EMS  call 118/119
4.      Berikan  30 chest compressions( seperti CPR dewasa)
5.      Buka  airway- jika benda asing kelihatan, lakukan  Finger Sweep dengan memasukan jari telunjuk
6.      Cek breathing ( LLF)
7.      Coba ditiup / beri ventilasi
8.      Jika terjadi tahanan / blok, lakukan reposisi dan coba tiup lagi.
9.      Ulangi langkah 4-7 sampai bisa diberikan napas bantuan sebanyak dua kali.  
10.  Check Nadi and breathing (LLF)
11.  Lanjutkan monitor  setiap 1-2 menit


Teknik Membebaskan Sumbatan pada Anak

Hal yang harus dilakukan
1.      Penilaian tanda-tanda dari  stridor, infant wajahnya berubah menjadi kebiruan.
2.      Jika Anak cukup pendek berlututlah di lantai dengan satu lutut terangkat.
3.      Lakukan 5 pukulan balik degan anak bersandar di kaki penolong yang terangkat bergantian dengan 5 dorongan dada atau 5 dorongan perut
4.      Lakukan terus sampai benda yang menyumbat keluar, anak mulai bernafas atau batuk atau anak menjadi tidak sadar.
5.      Saat anak tidak sadar posisika anak pada tempat datar dan keras.
6.      Aktifkan EMS call 118
7.      Chest thrust – Lakukan 30 chest thrust( sesuai dengan ketentuan RJP)
8.      Lakukan airway dan keluarkan benda asing jika terlihat dgn jari kelingking.
9.      Cek breathing ( LLF)
10.  Coba ditiup / beri ventilasi
11.  Jika terjadi tahanan / blok, lakukan reposisi dan coba tiup lagi.
12.  Ulangi langkah 4-7 sampai bisa diberikan napas bantuan sebanyak dua kali.  
13.  Check Nadi and breathing (LLF)
14.  Lanjutkan monitor  setiap 1-2 menit

Teknik Membebaskan Sumbatan pada Bayi

Hal yang harus dilakukan
1.      Penilaian tanda-tanda dari  stridor, infant wajahnya berubah menjadi kebiruan.
2.      Lakukan teknik backblows and chest thrust sebanyak 5 kali backflows dan 5 kali chest thrust. (Lakukan teknik ini sampai benda asing keluar atau bayi tidak sadar)
3.      Saat bayi tidak sadar posisika bayi pada tempat datar dan keras, berikan bantalan pada leher karena kepala bayi lebih besar daripada bagian tubuh lainnya.
4.      Aktifkan EMS call 118
5.      Chest thrust – Lakukan 30 chest thrust( sesuai dengan ketentuan RJP)
6.      Lakukan airway dan keluarkan benda asing jika terlihat dgn jari kelingking.
7.      Cek breathing ( LLF)
8.      Coba ditiup / beri ventilasi
9.      Jika terjadi tahanan / blok, lakukan reposisi dan coba tiup lagi.
10.  Ulangi langkah 4-7 sampai bisa diberikan napas bantuan sebanyak dua kali.  
11.  Check Nadi and breathing (LLF)
12.  Lanjutkan monitor  setiap 1-2 menit 

KEBIASAAN WARGA HANOI VIETNAM KONSUMSI ANJING DAN CARA PERAWAT MENGATASINYA





Pengertian Transkultural Nursing

Transkultural nursing adalah suatu area atau wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantar budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya pada manusia (Leininger, 2002) 

Kebudayaan warga Vietnam terutama di kota Hanoi mungkin sangat jarang dilihat di Negara-negara Asia Tenggara adalah budaya memakan daging anjing dan kucing. Menurut beberapa media masa seperti BBC News dan INew melaporkan bahwa pemerintah Hanoi sudah meminta warganya untuk berhenti makanan daging anjing dan kucing karena dapat merusak citra warga Vietnam khususnya Hanoi sebagai masyarakat modern dan penyebaran penyakit rabies serta leptospirosis. Banyak dari warga negaranya setuju untuk hal itu namun budaya makan daging anjing dan kucing sepertinya sangat mengakar , sehingga budaya ini tetap popular di kalangan masyarakat, dilaporkan juga masih banyak penjaja makanan dan kedai-kedai makanan di Vietnam menjual daging anjing dan kucing.
Hingga saat ini 1000 rumah makan di Hanoi menyediakan daging anjing. Pemerintah kota juga menyoroti bahwa anjing dan kucing ini dibunuh dengan kejam. Di sosial media ada yang menanggapinya sebagai hal yang positif untuk berhenti mengonsumsi daging anjing dan kucing ini, ada pula yang menanggapinya berbeda, ada yang mengatakan bahwa budaya makan daging anjing dan kucing ini merupakan sebuah tradisi Vietnam yang tidak akan mudah untuk dihilangkan. Sehingga ia menyarankan untuk memberikan pajak serta hanya memperbolehkan daging anjing dan kucing ini dijual di daerah tertentu saja. 


Peran Tenaga Kesehatan dalam Keperawatan Transkultural.
Di dalam keperawatan transcultural terdapat tiga strategi, yaitu :
1. Perlindungan mempertahankan budaya.
2. Mengakomodasi/negosiasi budaya.
3. Mengubah/mengganti budaya.
Dalam kasus ini, kita sebagai tenaga kesehatan berusaha untuk mengubah atau mengganti budaya makan anjing dan kucing yang ada di Hanoi Vietnam tersebut, karena budaya tersebut kurang baik dampaknya dari segi kesehatan, mengonsumsi daging anjing dan kucing berlebihan apalagi pengelolaan yang tidak baik serta kualitas dari daging yang tidak menentu dapat saja menimbulkan penyakit seperti rabies dan leptospirosis. Pemerintah sudah mengeluarkan peringatan untuk tidak mengonsumsi daging anjing dan kucing ini, namun makanan ini tetap saja popular, hal ini menandakan budaya tersebut agak sulit untuk dihentikan. Menurut investigasi ternyata makan daging anjing sudah ada dari dulu sementara daging kucing itu merupakan tren baru di kalangan masyarakat karena berawal dari salah satu koki yang menyuguhkan menu daging kucing dan ternyata banyak digemari masyarakat. Namun hal ini dapat saja meningkatkan populasi tikus di Vietnam karena jarang ada kucing berkeliaran. Jadi sebagai tenaga kesehatan kita tidak mungkin langsung melarang pengonsumsian daging anjing dan kucing. Kita sebagai kesehatan harus melakukan pendekatan, lalu mungkin hal yang bisa kita lakukan adalah melakukan sosialisasi , pendidikan ataupun pemberian informasi tetkait dengan bahaya mengonsumsi daging anjing dan kucing tersebut. Mungkin warga masyarakat di sana bisa mengganti daging anjing dan kucing dengan daging ayam, kambing dan sapi, serta sedikit demi sedikit mengurangi konsumsi daging anjing dan kucing tersebut.
Simpulan
Transkultural nursing adalah suatu area atau wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantar budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya pada manusia (Leininger, 2002)
Adapun konsep , prinsip serta pedoman yang harus di perhatikan dalam transcultural nursing, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam melakukan asuhan kepeawatan transcultural nursing. Selain itu dalam transcultural nursing memiliki proses asuhan keperawatan seperti pengkajian, diagnose, perencanaan , penatalaksanaan dan evaluasi. Dalam melakukan perencanaan dan penatalaksanaan ada 3 strategi yaitu strategi mempertahankan budaya, menegosiasi budaya dan mengganti budaya.
Negara Vietnam memiliki budaya yang beragam, sebagian dari mereka tidak memiliki agama, dan dalam beberapa kasus warga Vietnam gemar mengonsumsi daging anjing dan kucing dan hal itu adalah budaya Hanoi Vietnam. Hal yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yaitu menggunakan strategi mengganti budaya tersebut karena bertentangan dengan kesehatan. Sebelum mengganti budaya hal yang bisa kita lakukan yaitu seperti mendekatkan diri dengan masyarakat lalu mengedukasi mereka.

Saran
 Bagi masyarakat mengonsumsi daging anjing maupun kucing itu tidak baik alangkah baiknya kita mengganti olahan itu dengan daging ayam, sapi , dan kambing.
Bagi perawat harus dapat meningkatkan kemampuan memahami budaya klien sehingga kita dapat memberikan edukasi dengan cara yang baik pula.
Bagi penulis diharapkan dapat mengembangkan kemampuan penulisan makalah, serta dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dengan refrensi yang terpercaya dan teruji.

BAYI TABUNG DAN IMPLEMENTASINYA DI MASYARAKAT

Oleh : Desak Ayu Putu Dyah Seftiani 
Tingkat 2B 
AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IX UDAYANA 

Memiliki bayi adalah anugrah bagi sepasang suami istri , bayi dinilai membawa rezeki untuk rumah tangga , dan memiliki bayi juga merupakan kebutuhan hidup yaitu berkembang biak. Selainkan memiliki bayi para istri pasti mendambakan melahirkan anaknya sendiri dari rahimnya. Namun banyak juga sepasang suami istri yang sulit untuk memiliki bayi karena beberapa keluhan reproduksi dari masing-masing suami istri tersebut seperti kelainan pada masing-masing suami isteri, seperti radang pada selaput lendir rahim, sperma suami kurang baik, dan lain sebagainya. Kasus wanita yang tidak bisa mengandung karena beberapa kelainan medis tertentu akan sangat mengecewakan jika ia mendambakan buah hati. Tak jarang dari mereka mencoba banyak cara seperti dari melakukan pengobatan tradisional sampai pergi ke dukun-dukun ataupun orang pintar hanya untuk memiliki bayi. Pada dua dekade ini ilmu kedokteran berhasil menciptakan teknologi bayi tabung dalam istilah kedokteran disebut dengan fertifisasi in vitro. Bayi tabung merupakan hasil keberhasilan teknologi dari kerjasama antara pakar kedokteran dan pakar teknologi farmasi. Bayi tabung tersebut merupakan sebuah keberhasilan dari kerjasama antara pakar kedokteran dan pakar teknologi  farmasi, dimana mereka mengawinkan sperma dan ovum di luar rahim dalam sebuah tabung yang dipersiapkan lebih dulu untuk itu. Setelah terjadi pembuahan, barulah ditempalkan ke dalam rahim wanita yangdipersiapkan sebelumnya. Dengan proses seperti ini akan menghasilkan bayi sebagaimana yang diperoleh dengan cara yang alami.
Namun cara ini mengundang berbagai reaksi dari masyarakat ada yang negative dan ada yang positif. Kebanyakan dari mereka yang kontra dengan bayi tabung ini dari kalangan yang sangat menganut kepercayaan agama dan budaya masyarakat yang belum bisa menerima program ini, karena pembuahan tersebut tidak terjadi di tuba falopi seorang istri melainkan di laboratorium.
Tidak semua orang dianjurkan untuk melakukan program bayi tabung. Jika wanita bisa mengandung dengan mengikuti program-program kehamilan yang konvesional , tentu saja wanita tersebut tidak boleh memilih prosedur bayi tabung. Untuk memilih program bayi tabung wanita ataupun prianya harus di diagnose menderita beberapa ganggan pada sistem reproduksi.
Bayi tabung ini memiliki tujuan untuk membantu mengatasi pasangan suami isteri yang tidak mampu melahirkan keturunan secara alami yang disebabkan karena ada kelainan pada masing-masing suami isteri, seperti radang padaselapullendir rahim, sperma suamikurang baik, dan lain sebagainya.Dengan program bayi tabung ini diharapkan akan mampu nmemberikan kebahagiaan bagipasangan suami isteri yang teiah hidup bertahun-tahun dalam ikatan perkawinan yang sah tanpa keturunan.
Ada seorang pasutri yang mendambakan kehadiran bayi dalam rumah tangganya namun sudah menikah lebih dari 5 tahun ia belum memiliki anak , sudah banyak cara ia melakukan seperti melakukan program kehamilan sampai pergi ke orang pintar yang dipercaya. Namun semua usahanya gagal, dan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi berkonsultasi ke dokter kandungan , ternyata istri tersebut mengalami masalah di tuba falopinya yang mengakibatkan tidak eketifnya fertilisasi sperma dan ovarium. Akhirnya mereka memutuskan untuk menempuh jalan dengan cara bayi tabung. 
Jika ditelaah berdasarkan kode etik keperawatan, sebagai perawat hal yang kita harus lakukan adalah meyakinkan pasien dengan cara mengkomunikasikan dan mengedukasi tentang metode kehamilan bayi tabung ini kepada pasutri beserta keluarga pasien bagaimana cara kerja, faktor-faktor mempengaruhi keberahasilan, pantangan-pantangan, hambatan-hambatan yang dapat mempengaruhi proses tersebut serta biaya , tidak lupa juga kita harus mengkomunikasikan dengan tepat tentang efek samping ataupun hal yang tidak diinginkan seperti dikarenakan masih terdapat kemungkinan bahwa embrio yang telah dimasukkan ke dalam rahim calon ibu tersebut tidak menjadi janin calon buah hati nantinya. Jika hal itu terjadi, proses program bayi tabung tersebut harus diulang lagi dari awal. Pemelihan program bayi tabung ini pilihan pasutri yang ingin memiliki bayi yang sudah tidak bisa mengikuti berbagai program-program kehamilan, edukasi juga kepada pasutri dan keluarga untuk mengurangi pergi ke orang pintar, bukan untuk melarang namun lebih mengedukasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti diminta untuk meminum ramuan-ramuan yang belum jelas kandungannya atau metode-metode yang lain yang bisa saja lebih memperburuk kondisi.
Dilema di masyarakat tentang bayi tabung ini sangat banyak karena di sisi lain pembuahan bayi tabung dikaji dari agama mungkin banyak yang tidak membenarkan teknologi kesehatan ini ,dikarenakan bayi yang lahir bukan hasil dari penciptaan Tuhan namun dari manusia. Namun dari aspek hukum di Indonesia metode bayi tabung sudah diakui, sesuai prosedur dan lindungi menurut UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan, serta undang-undang yang mengatur tentang Penyelenggaraan Pelayanan Teknologi Buatan.
Kode etik yang digunakan dalam kasus ini merupakan kode etik otonomi untuk memutuskan sesuatu penggambilan tindakan terhadapnya . Seorang perawat tidak boleh memaksakan suatu tindakan pengobatan kepada klien. Namun moral dalam masyarakat hal ini masih dianggap tabu dan dipermasalahkan.
Saran kita juga sebagai perawat kita hendaknya cermat dan menimbang-nimbang berbagai kemungkinan yang akan terjadi dari berbagai aspek sebelum melakukan berbagai tindakan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kesimpulan
Bayi tabung merupakan salah satu perkembangan teknologi di bidang kedokteran untuk mempermudah pasutri yang ingin memiliki buah hati namun tidak dapat melakukannya karena beberapa penyakit yang berhubungan dengan reproduksi dengan cara pembuahan di luar rahim, lalu setelah embrio berkembang akan disuntikkan ke dalam rahim wanita dengan syarat mereka haruslah suami istri yang sah. Penemuan ini tidak seenuhnya diterima di masyarakat karena melanggar hukum agama atau moral. Sebagai perawat saran kita haruslah mengedukasi , menginformasikan, dan mengkomunikasikan tentang metode-metode bayi tabung , serta mengedukasi pasutri yang tidak kunjung memiliki anak untuk tidak pergi ke orang-orang pintar yang tidak memiliki standar kesehatan yang terpercaya.  


Pengertian Komunikasi Keluarga dan Fungsinya.


Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan pengiriman atau tukar menukar informasi, ide atau lainnya yang dapat memberikan suatu pengetahuan terhadap apa yang di sampaikan. Sedangkan Komunikasi dalam sebuah keluarga merupakan bagian penting dalam membangun kepercayaan diri antar anggota keluarga. Melalui komunikasi akan terjalin rasa percaya, kasih sayang dan selanjutnya anggota keluarga akan merasa memiliki suatu penghargaan pada dirinya (Azis, 2005).
Pengertian Keluarga
Lestari (2012) menjelaskan pengertian keluarga ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu keluarga secara struktural, fungsional, dan transaksional. Pengertian keluarga secara struktural didasarkan pada kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Definisi ini memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini, dijelaskan bahwa keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan (families of procreation), sebaga asal usul (families of origin), dan keluarga batih (extended family).
Pengertian keluarga secara fungsional menekankan pada terpenuhinya tugas tugas dan fungsi-fungsi psikososial meliputi perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, serta pemenuhan peran-peran tertentu. Pengertian keluarga secara transaksional menekankan bahwa keluarga sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang  memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan.
Pengertian Komunikasi Keluarga
     Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi antara orang tua dengan anaknya di dalam sebuah keluarga termasuk ke dalam komunikasi antarpribadi. Komunikasi  antarpribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang.
     Kalvin dan Brommel memberikan makna komunikasi (komunikasi keluarga) sebagai suatu proses simbolik, transaksional untuk menciptakan dan mengungkapkan pengertian dalam keluarga.3 Komunikasi dalam keluarga lebih banyak komunikasi antarpribadi. Relasi antarpribadi dalam setiap keluarga menunjukkan sifat-sifat yang kompleks. Komunikasi antarpribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan diantara dua orang atau kelompok kecil orang dengan berbagai efek dan umpan balik. Setiap komponen harus dipandang dan dijelaskan sebagai bagian yang terintegrasi dalam tindakan komunikasi antarpribadi.Adapun Karakteristik Keluarga menurut teori R.M. Iver dan C.H. Page dalam Lestari (2012), karakteristik dan ciri ciri suatu lembaga disebut sebagai keluarga sebagai berikut.
a.     Hubungan batiniah melalui perkawinan.
b.    Lembaga keluarga dibentuk secara disengaja dengan tujuan tertentu.
c.     Memiliki garis keturunan sesuai dengan norma yang berlaku.
d.    Memiliki fungsi ekonomi dalam rangka mencapai kebutuhannya.
e.     Memiliki fungsi reproduksi untuk melanjutkan keturunan dan membesarkan anak.
f.     Mempunyai tempat tinggal bersama sebagai tempat berkumpulnya anggota keluarga.
            Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit sosial (masyarakat) terkecil yang mempunyai perbedaan nyata dengan organisasi sosial yang lain dan mempunyai arti yang lebih mendalam. Keluarga di masyarakat merupakan satu kesatuan anggota yang hidup bersama dan berkelompok yang didasarkan pada hubungan persaudaraan atau hubungan darah. Keberhasilan dalam keluarga/kelompok sangat ditentukan dari pola komunikasi dan interaksi yang terjalin di antara mereka.
Fungsi Komunikasi Keluarga
          Berdasarkan pengertian dan karakteristik keluarga, merujuk dari DeVeto (1997), dapat dijelaskan fungsi komunikasi dalam keluarga sebagai berikut:
a. pengembangan diri anggota dan kelompok,
b. penyelesaian masalah,
c. pengambilan keputusan,
d. pencapaian tujuan keluarga/kelompok,
e. sarana belajar.